Minggu, 16 Agustus 2015

Exploring Malaysia (Johor Bahru, Melaka, Seremban dan Port Dickson) Berakhir di Singapore…Sakitnya Tuh Di Sini



Ini adalah perjalanan kami ke Singapore dan Malaysia yang ke tiga kalinya dengan tempat tujuan berbeda. Kami mengawali perjalanan ini dua hari sebelum Lebaran yaitu tanggal 15 Juli 2015 dan kebetulan pada saat itu aktivitas vulkanik Gunung Raung di Banyuwangi meningkat. Pengaruhnya terasa sampai ke Bali yang mengakibatkan dibuka tutupnya Bandara Ngurah Rai. Kami terbang dengan Jetstar JQ 116 pukul 23:10 tetapi ditunda sampai pukul 24:40 dan setelah ditunda kedua kalinya akhirnya kami terbang pukul 02:05 pagi. Tiket yang kami beli adalah tiket promo dengan harga Rp. 1.600.000 PP per orang, harga yang tergolong murah untuk periode lebaran karena tiket Airline yang lain rata-rata diatas Rp. 1.000.000 per orang one way. Tujuan kami terbang adalah ke Singapura karena Johor Bahru (JB) walaupun terletak di Malaysia lebih dekat dicapai dari Singapura. Hanya memerlukan waktu sekitar 1 Jam perjalanan darat dari Singapura sedangkan apabila dari Kuala Lumpur (KL) akan memakan waktu sekitar 4 jam.

Day 1, Landing di Singapore, transfer ke JB dan City Tour
Sekitar pukul 05:30 pagi kami landing di Changi Singapore dan setelah menyelesaikan proses imigrasi kami bertemu dengan driver kami di meeting point. Kami sebelumnya sudah memesan mobil untuk menjemput kami dari Changi dan mengantarkan ke JB melalui www.sgmytaxi.com dengan kontak person KY Tan. Kami berkomunikasi dengan Whatsapp +60167683773 untuk memesan dan mengatur penjemputan kami. Karena kami berenam Tan menawarkan beberapa pilihan mobil dan pilihan kami jatuh di Toyoya Inova dengan harga SGD 100 untuk sekali jalan. Saya merekomendasikan perusahaan ini karena Tan sangat membantu, komunikatif dan armada mobilnya banyak pilihan. Dari beberapa web dan informasi yang saya dapat harga rata-rata one way transfer dari Changi ke JB adalah SGD 90 – SGD 100 per mobil dengan van atau SGD 10 per orang dengan menggunakan Bus http://www.changiairport.com/en/transport/coach-to-johor-bahru.html

Kami sampai di JB sekitar pukul 07:30 dan langsung menuju hotel yang sudah kita pesan yaitu Euro Rich Hotel di daerah Skudai. Kebetulan kami bisa langsung check in walaupun kami early check in. Setelah beristirahat tujuan saya pertama kali saya adalah mencari SIM Card Malaysia dan kebetulan lokasi hotel ini berjarak sekitar 300 meter dari Giant Supermarket. Di halaman parkir Giant Supermarket ini juga terdapat Halte Bus Causeway Link yaitu bus dengan tujuan Johor Bahru – Singapore. Di lantai 1 Giant Supermarket merupakan pusat penjualan Gadget dan Sim Card. Dari beberapa operator seluler di Malaysia, saya memilih Digi karena paling murah dan saya merekomendasikan untuk menggunakan Digi. Harga Sim Card Digi adalah MYR 10 termasuk pulsa MYR 7 didalamnya yang bisa kita gunakan untuk menelpon. Apabila kita ingin mengaktifkan paket data maka kita wajib membeli pulsa minimal MYR 5 maka kita akan mendapatkan kuota 500 MB yang menurut saya cukup untuk pemakaian normal. Hand phone sudah siap dengan pulsa lokal serta paket data, batrei kamera juga sudah penuh terisi, taxi mengantarkan ketujuan pertama kami yaitu Masjd Sultan Abu Bakar yang merupakan masjid Negara Bagian Johor , Malaysia . Terletak di sepanjang Jalan Skudai , Johor Bahru , masjid ini dibangun antara 1892 dan 1900, di bawah arahan Sultan Abu Bakar. Masjid ini memiliki arsitektur kuno namun indah serta sisi kiri masjid diseberang jalan adalah laut sehingga saya lebih suka menyebutnya masjid dengan ocean view. Kami sempat berbicang dengan pengurus masjid yang menyebutkan bahwa masjid ini merupakan masjid utama di Johor Bahru dan akan digunakan untuk Sholat Ied bahkan Sultan pun akan sholat di sini. Di sebelah timur masjid ini terdapat Johor Bahru Zoo yang kebetulan tutup pada hari itu.
Transportasi umum di JB tidak seperti Singapore atau bahkan Jakarta dimana banyak dijumpai Bus Kota atau MRT, hanya taxi yang mudah ditemui. Saya merekomendasikan untuk menginstal aplikasi grab taxi karena akan memudahkan kita mendapatkan taxi dan mengetahui berapa biaya yang akan kita bayar. Bagi pengguna pemula kita bisa memasukkan promotion code FIRST maka kita akan mendapatkan discount MYR 10 sampai tiga kali. Seperti tujuan kami berikutnya yaitu Sri Raja Mariamman Temple, pilihannya adalah menggunakan taxi atau kalau naik bis kota harus menunggu agak lama dengan tujuan akhir JB Central. Dari JB Central bus terminal kita berjalan kaki sekitar 20 menit menuju Sri Raja Mariamman Temple melewati Johor Bahru City Square yaitu sebuah mall besar yang terhubung dengan JB Sentral Terminal melalui jembatan penyeberangan. Pintu keluar mall yang menuju tample ini adalah pintu keluar yang dekat dengan McDonald dilantai satu. Begitu keluar langsung belok kiri dan ikuti trotoar sampai terlihat temple tersebut dan kita tinggal menyeberang.

Sri Raja Mariamman Temple adalah kuil Hindu yang sangat indah yang berada di pusat kota Johor Bahru, terletak antara kompleks perbelanjaan Kota Raya Plaza dan Jalan Wong Ah Fook. Kuil ini memiliki ikon khas di atas gapuranya yaitu patung-patung kecil yang berwarna warni sebagai penunggu pintu masuk kuil. Disekitar kuil banyak dijumpai penjual pernak pernik upacara agama Hindu. Selain itu kuil ini terletak di lingkungan masyarakat keturunan India sampai-sampai ada bioskop khusus memutar Film India namun anehnya tempat ini tidak disebut dengan Little India. Waktu berbuka puasa di JB adalah sekitar pukul 19:20 dan kami berbuka di McDonald Johor Bahru City Square kemudian setelah itu kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Pukul 23:00 kami berangkat lagi ke Pandan City dan ternyata situasi di Pandan City pada jam tersebut seperti pukul 12:00 siang, sangat ramai sekali. Begitu sampai di Pandan City kami disambut oleh pedagang durian dengan gerai yang sangat bersih dan rapi sedangkan harga buah durian kurang lebih sama dengan di Indonesia. Kami membeli beberapa buah durian dan kami santap di tempat. Untuk menghilangkan bau durian caranya adalah tuangkan air kedalam cangkang durian bagian dalam kemudian gunakan air tersebut untuk mencuci tangan dan berkumur maka bau durian akan hilang. Masuk kedalam Pandan City, terdapat bermacam-macam penjual mulai dari penjual makanan, gadget, assesories, baju, sepatu, emas bahkan cuci mobil juga ada. Pandan City atau Pasar Borong Pandan City adalah pasar grosir yang menyediakan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi penduduk setempat bahkan banyak warga Singapura berbelanja di sisni. Untuk harganya sendiri relatif lebih murah dibanding dengan harga di toko-toko di JB tetapi apabila dibandingkan dengan harga di Indonesia untuk barang-barang tertentu saya rasa lebih mahal antara IDR 10.000 – 100.000.

Day 2, Sholat Ied dan LEGOLAND
Kami berencana melakukan Sholat Ied di Masjid Sultan Abu Bakar tetapi karena informasinya akan macet dan kita harus berjalan kaki lumayan jauh maka kami Sholat Ied di masjid dekat hotel. Kami sholat Ied di Surau Taman Indah yang beralamat di Persisiran Sungai Danga. Selesai Sholat Ied kami bersiap-siap untuk berangkat ke tujuan kami selanjutnya yaitu LEGOLAND Malaysia. Kami harus menggunakan taxi lagi untuk mencapai Lego Land dengan biaya kira-kira MYR 35 one way. Taxi akan berhenti di loby Mall of Medini kemudian untuk mencapai entrence Legoland kita hanya perlu berjalan lurus menyusuri koridor di dalamnya dan akan berakhir di pintu masuk. Di depan entrance Legoland kita bisa berfoto dengan background tulisan Legoland Malaysia atau Legoland Hotel dan saya merekomendasikan untuk berfoto di spot ini. Saya juga merekomendasikan untuk membeli tiket Legoland via online karena selain kita akan mendapatkan discount kita juga tidak perlu antri panjang di loket. Jangan lupa untuk membawa print out tiket karena Barcode yang ada di tiket tersebut akan di scan di pintu masuk. Kami mencoba beberapa permainan dan menonton film 3D tetapi yang paling berkesan adalah roller coster. Kami makan siang di The Café yang terletak didekat pintu masuk Legoland dan terdapat Surau didekatnya. Banyak pilihan untuk makan siang di Legoland antara lain Asian Deli, Kebab Hut, Pizza Mania dan banyak lagi. Kami pesan 1 porsi Baked Potato, 2 porsi Lasagna dan 1 porsi Italian Roasted Beef Sandwich untuk kami berempat. Porsi yang dihidangkan besar sekali bahkan karena kami tidak bisa memakan semuanya maka kami membawa pulang 2 porsi makanan. Apabila kita memesan 2 porsi Lasagna maka kita akan mendapatkan gratis 2 gantungan kunci Legoland dan free 2 soft drink. Selesai makan siang kami melanjutkan permainan namun sayangnya belum sempat mencoba sebagian besar permainan tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya sekitar pukul 16:00 dan setelah reda kami kembali ke hotel…Sakitnya Tuh Disini belum main sampai puas tapi harus pulang.

Day 3, Melaka The Heritage City…cocok banget buat foto Pre Wedding
Ada dua terminal bus di JB yaitu JB Larkin dan JB Central, dimana JB Sentral terletak ditengah kota terutama diperuntukkan sebagai pemberhentian bis kota, bis antar kota didalam wilayah Johor dan bis ke Singapore. Sedangkan JB Larkin terletak agak di luar kota dan merupakan terminal yang merupakan terminal untuk bis antar negara bagian seperti ke KL, Melaka dan sebagainya.
Bis yang akan membawa kami ke Melaka berangkat pukul 08:30 dari JB Larkin dan saya sudah memesan tiket bis untuk seluruh perjalanan saya via online di www.easybook.com. Tiket yang kami pesan mulai dari JB ke Melaka, Melaka ke Seremban, Seremban ke Melaka dan Melaka ke Singapore. Informasi di tiket bahwa perjalanan menuju Melaka ditempuh sekitar 3 Jam 15 Menit dan inilah hebatnya Malaysia, bisa dibilang bahwa perjalanan bis pun tepat waktu.

Sesampai di Melaka kami mengambil taxi menuju hotel yang sudah saya pesan via booking.com yaitu Discovery Melaka Guest House. Taxi di Melaka tidak menggunakan meter atau argo tetapi sopir taxinya tidak seenaknya menaikkan tarif. Seperti yang tertera di layar HP saya dari grabtaxi.com biayanya adalah MYR 15 maka sopir taxinya meminta sebesar biaya tersebut. Setelah sampai di hotel, kami lihat hotel ini terletak di ujung Jalan Bunga Raya dimana letaknya berhadapan dengan Little India, 10 menit berjalan kaki ke Red Square dan Jonker Street. Staf hotelnya ramah, sangat membantu, informatif, kamarnya bersih tetapi kecil dan sebenarnya bangunan hotel ini adalah ruko yang dimodifikasi. Saya merekomendasikan hotel ini bagi yang hanya memerlukan tempat untuk tidur yang ber AC dan jangan berharap untuk pelayanan seperti hotel berbintang. Setelah menaruh barang di kamar kami langsung menuju Red Square atau Dutch Square dimana terdapat Jalan Laksamana, Clock Tower, Christ Church, Stadthuys, Jonker Street dan Hard Rock Café Melaka. Disebut Red Square karena semua bangunan di daerah ini dicat warna merah. Diseberangnya terdapat Sungai Melaka yang bersih dan digunakan sebagai jalur River Cruise. Saya merekomendasikan untuk berfoto di trotoar sepanjang Jalan Laksamana, di tengah Red Square dengan background Christ Church dan di depan Clock Tower. Jangan lupa menyeberang ke sisi Sungai Melaka untuk membeli Cendol Asli Gula Melaka yang rasanya beda dengan Cendol di Indonesia namun anda harus sabar mengantri. Tidak jauh dari penjual cendol terdapat Melaka River Pirate Park yaitu bangunan reruntuhan seperti benteng yang sangat bagus juga digunakan untuk berfoto. Tidak jauh dari tempat tersebut anda wajib berhenti untuk melihat Kincir Air yang sudah jarang kita temui di Indonesia. Jangan lupakan kebiasaan bangsa kita yaitu OLEH-OLEH, 400 meter dari Melaka River Pirate Park terdapat Pusat Oleh-Oleh dimana diatasnya terdapat food court (Medan Selera). Di seberangnya anda akan melihat sebuah kapal yang sangat besar yang merupakan Musem Maritim (Muzium Samudera). Lewat pintu belakang Medan Selera kami menuju A Famosa yaitu benteng peninggalan Portugis yang merupakan salah satu dari peninggalan arsitektur tertua Eropa di Asia Tenggara. Anda harus naik ke atas benteng untuk melihat A Famosa seutuhnya dan Kota Melaka yang Indah dan Romantis dimana setiap sudut adalah titik yang tepat untuk berfoto bedua. Anda bisa menyewa becak yang dihiasi Hello Kitty, Frozen, Princes dsb dengan harga MYR 40 untuk 1 jam berkeliling di Red Square dan pengemudinya akan memutarkan lagu sesuai kebangsaan kita. Kalau kita dari Indonesia maka lagu yang pasti diputar adalah Sakitnya Tuh Disini. Perjalanan sore itu kami akhiri di Menara Taming Sari yaitu sebuah menara dengan cabin penumpang berbentuk melingkar dimana kita akan dibawa ke puncak menara dengan ketinggian 80 meter. Kita bisa melihat keindahan kota Melaka karena cabin tersebut akan berputar 360°. Keluar dari Menara Taming Sari, kami melihat Duck Tour yaitu Kendaraan Amphibi yang bisa berjalan di darat dan di air. WOW!! Kita naik ini saja, gak usah River Cruise!! Seru kami dan kami merekomendasikan tour ini www.melakaducktours.com.my . Kami ngotot harus naik Duck Tour karena kami sempat kehabisan tiket ketika di Singapore Lebaran beberapa tahun lalu. Selain itu harga tiketnya jauh lebih murah di Melaka dibandingkan dengan di Singapore yaitu hanya MYR 38 sedangkan di Singapore SGD 37/orang. Kami harus membatalkan tiket bus kami ke Seremban karena jadwal tournya berbenturan dengan jadwal bus kami keesokan harinya. Kembali ke hotel kami mampir di Muzium Kastam (Museum Bea Cukai) yang masuknya gratis. Di dalam museum ini dipamerkan barang-barang perdagangan dan foto-foto kegiatan ke Bea Cukaian Melaka. Tujuan terakhir kami adalah Jonker Street dimana di ujung Jonker Street terdapat Hard Rock Café Melaka. Suasana di sana ramai sekali dan barang yang di jual adalah barang-barang keperluan sehari hari. Kami sempat membeli kue seperti Taiwanese Muffin dan Portugese Egg Tart yang rasanya lezat seharga MYR 1.30/buah.

Hari yang kami tunggu tiba dan mobil amphibi ini pun mulai berjalan menuju laut. Sesampainya didermaga pengemudi kendaraan digantikan oleh nahkoda dan tidak lama kemudian semua penumpang bersorak ketika kendaraan ini memasuki laut. Sekitar 30 menit berada di laut kendaraan kembali ke darat untuk menuju tempat semula.

Day 4, Seremban and Port Dickson (PD) 

Selesai Duck Tour kami bergegas menuju Terminal Bus Melaka Sentral dan melapor ke counter ticket bahwa kami tidak bisa naik bus pukul 09:30. Kami menaiki bus berikutnya dan harus membayar MYR 12 sebagai biaya administrasi. Bus berangkat pukul 12:00 dan sampai di Terminal One Seremban sekitar pukul 14:00. Kami menitipkan barang bawaan kami di counter penitipan tas di terminal bus Terminal One Seremban yang buka pukul 10:00-21:00 setiap hari. Kami harus berganti bus untuk menuju Port Dickson yaitu menggunakan Bus Cityline T30 di Platform 18 dengan biaya MYR 4/orang. Busnya nyaman dan ber AC walaupun model tempat duduknya seperti Trans Jakarta. Setelah kira-kira satu jam perjalanan sampailah kita di terminal bus Port Dickson dan dari sini kita bisa naik bus kota atau taxi untuk menuju Pantai Batu Satu, Pantai Saujana atau Batu Lapan. Kami naik taxi menuju Batu Lapan karena menurut informasi pantai itulah yang paling populer. Biaya taxinya MYR 20 tanpa argo dan menurut saya biaya yang sesuai untuk perjalanan sekitar 15Km. Suasana Batu Lapan hari itu sangatlah ramai dengan pengunjung yang kebanyakan masyarakat lokal. Batu Lapan adalah pantai yang memiliki pasir putih yang sangat lembut seperti pasir Pantai Bira di Bulukumba Sulawesi Selatan. Terdapat banyak warung makan, penjual kaos, penyewaan tenda dan water sport di pantai ini dan menurut saya Batu Lapan ini mirip dengan Pantai Kuta tapi versi down grade nya. Selain di pantai, saya merekomendasikan tempat untuk foto di signage Port Dickson dan pilar di depan pantai. Sekitar 5 KM dari Batu Lapan menuju terminal Port Dicson terdapat pantai yang lebih sepi dan asri yaitu Pantai Saujana. Saya merekomendasikan untuk mengunjungi kedua pantai ini. Hotel yang kami pesan berada di Seremban untuk itu kami kembali ke Terminal Bis Port Dickson untuk naik bis ke Seremban dimana bus terakhir adalah jam 19:00. Kami menginap di Senawang Indah Hotel dimana hotel ini berada dekat dengan Stasiun Kereta Api Seremban. Kami merekomendasikan hotel ini untuk yang hanya memerlukan tempat untuk tidur karena hotelnya lumayan bersih, family room yang kami pesan lumayan besar dan signal wifinya kuat. Ini adalah budget hotel jadi jangan berharap untuk mendapatkan service layaknya hotel berbintang. Karena rate hotel ini tidak termasuk breakfast maka kita makan pagi di Indian Restaurant di sebelah hotel.

Day 5, Overland to Singapore
Kami kembali naik bus ke Melaka! Ini adalah trik kami untuk mendapatkan tiket murah ke Singapore. Apabila kita membeli tiket langsung Seremban – Singapore harganya adalah SGD 25/orang tetapi apabila kita membeli tiket Seremban – Melaka MYR 7,5/orang, Melaka – Singapore MYR 26,80 total hanya MYR 34.4/orang. Kami harus berganti bus di terminal Melaka Sentral karena ada jeda waktu sekitar 3 jam maka kami gunakan untuk makan siang dan berbelanja di terminal. Terminal Melaka Sentral tidak seperti kebanyakan terminal di Indonesia, terminal ini terintegrasi dengan mall yang rapi dan bersih. Kami sengaja makan siang dengan masakan khas Melaka yaitu A Famosa Chicken Rice.

Bus berangkat pukul 14:00 menuju Singapore dengan pemberhentian terakhir di Textile Center. Perjalanan ini memakan waktu sekitar empat jam dan ditengah perjalanan bus berhenti di Rest Area untuk beristirahat sekitar 15 menit. Ada yang menarik perhatian saya di tempat ini yaitu penjual Chestnut panggang. Harganya MYR 6 untuk 250 gr, rasanya manis lembut tapi perlu pengorbanan untuk mengupasnya. Karena ketagihan, saya membeli 500gr dan saya makan sepanjang perjalanan ke Singapore namun setelah habis baru terasa sakitnya di tangan karena mengupas kulit Chestnut dan lagi-lagi Sakitnya Tuh Disini.

Sesampainya di Exit Imigrasi Malaysia, semua penumpang turun dari bus untuk proses keimigrasian keluar dari Malaysia. Bus menunggu di pintu keluar dan setelah semua penumpang naik kemudian bus berjalan menuju Imigrasi Singapore. Keadaan Imigrasi di Singapore sangat ramai bahkan antriannya sangat panjang dan kami menghabiskan waktu 45 menit di sini. Setelah proses imigrasi selesai kami turun ke lantai dasar untuk kembali ke bus. Kami mencari bus yang kami tumpangi di semua Platform dari ujung ke ujung tetapi tidak menemukannya. Kami bertemu dengan penumpang lain dari bus yang kami tumpangi yaitu seorang wanita India dan kami bersama-sama menunggu di platform. Sekitar 30 menit bus kami tidak muncul juga dan ternyata seorang petugas mengatakan kalau semua kendaraan tidak boleh menunggu di platform lebih dari 30 menit. Ada atau tidak ada penumpang semua kendaraan harus berangkat, ini peraturan di sini!! Kata petugas and wanita India tadi membenarkan informasi tersebut. Memang nasib kami lagi-lagi Sakitnya Tuh disini. Sebenarnya jika kita ketinggalan bus kita bisa naik bus berikutnya asalkan busnya berasal dari perusahaan yang sama tetapi masalahnya bus yang kami naiki adalah bus terakhir. Karena kami akan menginap di Little India maka kami pun disarankan untuk menaiki bus SINGAPORE - JOHORE EXPRESS (PTE) LTD yang berhenti dekat Serangon Road dengan tiket SGD 3,30/orang. Yang menjadi masalah kami tidak memiliki cukup Singapore Dollar dan semua uang yang kami pegang adalah Malaysian Ringgit karena kami berencana akan mengambil Singapore Dollar di ATM sesampainya di Singapore. Kami meminta tolong ke wanita India tersebut dengan menjelaskan masalahnya dan karena kebaikannya maka dia memberikan uang SGD 10 kepada kami dan kami memberikan MYR 30 ke dia. Bus pun berangkat dan kami sampai di Serangon Road sekitar 30 menit kemudian. Pengemudi bus tahu kalau kami dari Indonesia dan ketika bus berhenti di traffic light diapun bilang mau turun di sini? Dia bilang kalau sebenarnya hal ini tidak boleh tetapi dia tahu kalau hal ini biasa terjadi di Indonesia. Kamipun turun di traffic light Serangon Road dan kami berjalan menuju Claremont Hotel yang letaknya di depan Serangon Plaza dan Mustafa Centre. Hotel ini memiliki lokasi yang strategis dekat dengan MRT Farrer Park, Shopping Mall tetapi kamarnya agak kecil dengan power outlet sedikit sekali dan menurut saya hotelnya sudah waktunya untuk renovasi. Rate hotel ini include breakfast tetapi karena kebanyakan adalah tamu India maka menu beakfastnya adalah makanan India. Menurut saya tidak ada masalah dengan menu Indianya karena saya senang mencoba makanan baru tetapi tingkat kebersihan alat makannya sangat rendah sampai-sampai saya harus mengelap lagi semua alat makan yang saya akan pakai. Untuk katagori lokasi saya merekomendasikan hotel ini tetapi untuk Value for Money mungkin kurang.

Day 6, Singapore: Garden By The Bay, Shoping at Orchard, China Town, Light Show at MBS
Indian Food for Breakfast, enak juga rasanya, tidak hanya Indian food tetapi banyak sekali pilihannya termasuk cereal, toast, samosa dan lain lain. Selesai makan pagi kami menuju MRT Station di Farrer Park yang jaraknya hanya 5 menit berjalan kaki, kami membeli one trip ticket karena kami hanya tinggal 2 hari di Singapore. Hari ini kami akan ke Garden By The Bay, China Town dan menonton Light Show di Marina Bay Sand. Untuk ke Garden By The Bay dari Farrer Park kita harus bertukar MRT di Dhoby Ghaut dan ambil jalur ke Bayfront. Keluar dari Bayfront MRT Station kita harus melewati lorong dan naik ke atas untuk masuk ke Garden By The Bay. Kita akan menemui Shuttle Station di Garden By The Bay dan kita harus membayar SGD 2/orang untuk naik Shuttle menuju Main Entrace. Karena kita tidak memiliki waktu banyak maka kita hanya berkeliling di Outdoor Gardens yang buka Pukul 05:00-02:00 dan gratis untuk umum. Pilihan lain adalah masuk ke Flower Dome dengan harga tiket SGD 28/orang. Di Garden By the Bay kita bisa melihat taman yang sangat indah dengan sentuhan teknologi modern yang tertata rapi, bersih dan teratur. Saya sangat merekomendasikan tempat ini sebagai daftar kunjungan ke Singapore.

It’s shopping time! Dari Garden By The Bay kita kembali ke MRT Station untuk menuju Orchard Gateaway yaitu sebuah Mall di Orchard Road www.orchardgateway.sg . Kami menuju WAKAI yang menurut informasi ada sale dan ternyata benar bahkan untuk artikel tertentu ada yang discount sampai 50%. Kamipun membeli sepatu di sini karena harga yang ditawarkan sekitar Rp. 100,000 lebih murah apalagi yang 50% discount dibandingkan di Bali. Di depan WAKAI ada sebuah toko jam 20:14 ECO di #B2-20 Orchard Gateway yang juga menawarkan Sale sampai 50% juga. Kamipun membeli sebuah jam tangan SEIKO Solar Power seharga SGD 170 dari harga SGD 235. Harga yang sangat murah apalagi setelah kita bandingkan harga di Bali masih sekitar Rp. 2,6 juta dengan model yang hampir sama dan ternyata untuk Solar Power masih belum banyak koleksinya. Kami menuju toko lain yang menjual sepatu dan tas wanita dan ternyata juga menawarkan discount bahkan dari harga SGD 90 hanya tinggal SGD 18. Karena sepatunya dari kulit asli kamipun membeli beberapa sepatu. Selesai belanja kami makan siang dengan Japanese Food di Umisushi di 313 Orchard Rd #B3-41. Kami membeli Beef Yakiniku, Teriyaki, dan Grilled Saba yang rata-rata harganya SGD 5/porsi dimana rasanya sangat enak dan no pork.

Kami kembali ke Somerset MRT Station kemudian bertukar MRT di Dhoby Ghaut dan mengambil MRT dengan tujuan China Town. Keluar dari China Town MRT Station kita langsung menjumpai deretan toko yang menjual makanan, oleh-oleh, kaos dimana tempatnya sangat bersih, rapi dan teratur. Kami membeli beberapa buah tangan seperti gantungan kunci, magnet kulkas, pembatas buku dengan harga sekitar SGD 1-5. Kaos yang dijual di sini sangat murah yaitu sekitar SGD10 untuk 4 potong tetapi saya yakin itu untuk yang kualitas rendah. Bagi yang mau sholat sangatlah mudah menemui masjid di China Town. Keluar dari MRT Station berjalan lurus saja sampai ketemu gapura China Town dimana disebelah kanan gapura terdapat Sri Marimman Temple dan di depannya adalah South Bridge Road kemudian langsung belok kiri. Kira-kira 50 meter dari gapura tersebut terdapat Masjid Jamee Chula dan kamipun sholat di masjid ini.

Perjalanan hari ini ditutup dengan menonton pertunjukkan Light Show di Marina Bay Sand. Dari China Town MRT Station kami bertukar MRT di Bayfront dan mengabil MRT untuk tujuan akhir Marina Bay. Pertunjukkan ini dilaksanakan di Event Plaza di Promenade pada jam 20:00 dan 21:30 setiap hari. Light show merupakan pertunjukan slide show yang berlangsung sekitar 15 menit menggunakan media air laut yang dipancarkan ke udara sebagai screen dengan iringan soundtrack music. Pertunjukkan ini gratis dan kami merekomendasikan acara ini karena sangat bagus sekali http://www.marinabaysands.com/entertainment/wonderfull.html

Day 7, Departure
Pagi hari setelah makan pagi kami pergi ke di Mustafa Center yang letaknya di depan hotel untuk berbelanja oleh-oleh. Mustafa Centre adalah shoping centre yang buka 24 jam, menyediakan koleksi barang yang lengkap seperti pakaian, kain, perhiasan, sepatu, food court dan supermarket yang menjual keperluan sehari-hari.

Pesawat kami take off pukul 15:10 dan kami putuskan untuk berangkat ke bandara pukul 12:00 menggunakan taxi dengan biaya SGD 16. Sesampainya di airport ternyata pesawat kami cancel karena erupsi Gunung Raung. Untuk kesekian kalinya….Sakitnya Tuh Di Sini. Setelah berdiskusi dengan petugas Jet Star kami ditawari opsi yaitu Refund atau Reschedule (kepastiannya terbangnya tergantung situasi). Yang pasti saya tidak akan refund karena tiket yang kami beli hanya seharga Rp. 800.000 sedangkan tiket hari itu untuk penerbangan ke Bali sekitar Rp. 1.900.000/orang one way. Saya meminta kalau memungkinkan re-route ke Surabaya namun setelah di check ternyata penuh karena sudah tiga hari pesawat tidak terbang ke Surabaya karena airport ditutup. Kami minta re-route ke Jakarta dan ternyata bisa sehingga kami berangkat ke Jakarta dengan pesawat pukul 20:00. Rencana kami sesampainya di Jakarta adalah kami akan terbang ke Malang dan dari Malang kami naik kendaraan via darat ke Bali karena kami takut airport di Bali akan ditutup lebih lama. Selain itu yang terpenting adalah kita bisa keluar dari Singapore karena kalau terlalu lama di Singapore biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Sebelum pesawat berangkat kami makan siang di Staff Canteen di Changi Airport dimana banyak dijumpai berbagai macam penjual makanan mulai dari Chinese Food, Indonesia, Japanese sampai Indian food. Terdapat dua harga yaitu harga karyawan (harus menunjukkan ID) dan harga umum tetapi tidak usah kawatir karena harganya terjangkau. Saya merekomendasikan tempat ini karena selain masakannya enak banyak dijumpai makanan HALAL.

Setelah perjalanan pulang yang panjang akhirnya kami sampai di Bali dengan selamat. Perjalanan kami kali ini memang penuh dengan pengambilan keputusan yang tidak kami rencanakan. Tetapi kami sangat senang dan menikmati perjalanan ini karena kami selalu yakin bahwa Setiap Perjalanan Memiliki Cerita Masing-Masing. 




Masjid Sultan Abu Bakar
Masjid Sultan Abu Bakar
Suasana Dalam Masjid

Johor Zoo di sebelah Masjid


Sri Marinamm Temple


Sekitar Temple


Penjual Alat Upacara


Penjual Durian di Pandan City
Pandan City


Parkir di Pandan City pukul 23:00
Di Dalam pandan City pukul 24:00


Legoland
Legoland Hotel







Trotoar Jalan Laksamana
Red Square Melaka


Stadthuys
Clock Tower



A Famosa bagian atas
Kincir Air Melaka



Melaka River dan Melaka River Pirate Park
Melaka River Pirate Park



A Famosa bagian bawah
Muzeum Samudra depan Medan Selera dan Pasar Oleh-oleh



Ramainya Jonker street
Snack di dalam Jonker Street





Portugese Egg Tart
Duck Tour Melaka

       
Cendol Melaka
Duck Tour berjalan di Laut


Don't Mess With Melaka. Mau Foto di sini? Lokasinya di depan Stadthuys di samping Sungai Melaka

Gak Sah Gak Makan Cendol
Depan Pantai Batu Lapan PD


Di Pantai  Batu Lapan PD
Di Pintu Masuk Pantai Batu Lapan PD





GARDENS BY THE BAY SINGAPORE

 



 














 
 

SEBELUM LIGHT SHOW MARINA BAY SAND




Lokasi Nonton Light Show
Lokasi Nonton Light Show