Perjalanan ini kami lakukan pada Bulan Oktober tahun 2013
sedangkan tiketnya sudah kami beli jauh hari yaitu bulan Januari 2013. Kami
kebetulan memang lagi hunting tiket murah ke Bangkok dan akhirnya kami
mendapatkannya. Air Asia Denpasar Bangkok Denpasar hanya sekitar Rp. 1.200.000
per orang. Kami berangkat bertujuh dari Bali sedangkan 2 teman kami berangkat
dari Surabaya dengan maskapai Air Asia juga.
Day 1. Arrival
Kami berangkat hari Jumat Tanggal 19 Oktober 2013 pukul
12:00 dari Bandara Ngurah Rai Bali. Penerbangan dari Denpasar ke Bangkok
memakan waktu 4 jam.
Sesampainya di Don Muang Bangkok kami mencari Bus Kota yang
menuju ke hotel. Kami tidak menyangka kalau banyak penduduk Bangkok tidak bisa
berbahasa Inggris. Kami hanya menayakan: I want to go to Prasument Road and
where do I have to stop? Karena tidak ada yang bisa berbahasa Inggris maka
salah satu penumpang yang kami tanya menanyakan (dalam bahasa Thailand) ke
penumpang yang lain dan seterusnya. Mereka sangat ramah dan ingin membantu
tetapi karena kendala bahasa akhirnya mereka tidak bisa menyampaikan maksudnya.
Pertanyaan kami membuat gaduh suasana di dalam bis dan akhirnya kami putuskan
berhenti saja di salah satu halte.
Kami lanjutkan perjalanan dengan taxi dan kejadian yang sama
terulang lagi setelah dengan susah payah kami berkomunikasi akhirnya sopir taxi
tersebut mengerti. Padahal kami sudah menunjukkan tulisan alamat di
confirmation letter dari hotel namun tetap saja kami menemui kesulitan.
Untungnya saya sempat membuka Google Street sehingga saya ingat betul ketika
sopir taxi tanya hotelnya sebelah mana? Saya ingat di google street di depan
hotel ada Kursus Kumon. Saya langsung bilang That’s the hotel stop right here!!
Kami memesan hotel tersebut karena kami melihat di fotonya
ada Masjid didekat hotel dan kebetulan pemiliknya adalah seorang Malaysia serta
karyawannya rata-rata muslim asli Thailand. Kami dibantu oleh salah satu staff
hotel bernama Ali yang sangat ramah dan membantu semua keperluan kami mulai
dari sebelum datang sampai kami check out. Karena dekat dengan masjid maka
setiap hari kami mendengarkan Adzan dari kamar kami. Meskipun jalan menuju
hotel adalah gang kecil tetapi hotelnya sendiri tergolong nyaman, free Wifi,
lokasi dekat dengan mini market dan halte bus. Saya bisa merekomendasikan hotel
ini untuk para backpacker yang memerlukan akomodasi yang tidak terlalu mahal. Nama
Hotel tersebut adalah Amarin Inn. 96 Trok Surau Chakrapong, Prasumen Road, Banglumpoo,
Bangkok 10200, Tel: +66 (0)2 282 2796, Fax: +66 (0)2 282 6001 Email: amarin_inn@yahoo.com Web: http://www.amarininn.com
Setelah proses check in kami mecari makan dan kebetulan di depan
hotel ada semacam warung yang menjual makanan HALAL yang penjualnya adalah Muslimah Thailand. Dia
menyajikan berbagai macam makanan asli Thailand yang lezat dan ramah di
kantong.
Day 2 City Tour: Chao
Praya River Cruise, Grand Palace, Wat Pho, Wat Traimit
Kami makan pagi dengan bubur ayam khas Thailand di depan
hotel yang kebetulan penjualnya adalah seorang Muslimah. Setelah makan pagi kami melanjutkan
perjalanan ke Chao Praya untuk mencoba cruise.
Dengan membayar THB 600 kami
menyewa 1 buah boat untuk kami ber tujuh. Selama cruise kami sempat membeli
buah-buahan di pasar terapung dan memberi makan ikan lele yang ukurnnya super
besar. Kita hanya berkeliling sungai
Chao Praya sekitar 45 menit dan berakhir di dermaga dekat Grand Palace. Keluar
dari dermaga adalah pasar buah dan kami sempatkan membeli durian, mangga dan
kelapa muda yang rasanya manis. Kami lanjutkan perjalanan kami ke Wat
Intharawihan. Disini kita melihat patung Budha yag sangat tinggi dan berakhir di Grand Palace.
Sebenarnya dermaga tersebut dekat dengan Gand Palace tetapi
karena ada upacara sehingga Grand Palace bukanya siang hari. Sekitar jam 13:00
kami memasuki Grand Palace dengan membeli tiket terlebih dahulu. Ada beberapa
bangunan di dalam Grand Palace yang bentuk atapnya meruncing khas Thailand.
Bangunan ini di bangun tahun 1782, Grand Palace adalah rumah para Raja yang
merupakan bangunan yang sagat besar di lahan yang luas. Arsitekturnya sangat
anggun dan indah dengan detail yang sangat rumit. Sebagian besar banguna
tersebut berwarna emas. Di dalam komplek Grand Palace juga terdapat patung
penjaga dengan wajah seram dan warna tubuh berwarna warni sehingga patung
tersebut kelihatan lebih indah dibandingkan seram.
Kami melanjutkan perjalanan kami ke Reclining Budha (Wat
Pho) yang jaraknya tidak jauh dari Grand Palace. Setelah membayar THB 100 kami
memasuki sebuah bangunan yang besar yang di dalamnya terdapat patung Budha
berbaring yang sangat besar, panjang dan tinggi. Kami berfoto mulai dari kepala
Budha sampai di depan telapak kaki Budha. Telapak kaki tersebut dihiasi
potongan kerang yang dibentuk menjadi ornament yang indah. Puas berfoto di
depan patung Budha kita melanjutkan berfoto di halaman luar Wat Pho dimana
banyak di temui Pagoda-Pagoda yang indah.
Selepas dari Wat Pho kami naik taxi menuju Wat Traimit (Golden Budha). Kami sampai di Wat Traimit sekitar pukul 16:30 dan situasi di tempat tersebut sepi. Di Wat Traimit terdapat patung Budha yang terbuat dari 85% emas murni dan di sekitar patung terdapat beberapa jemaah sedang bersembahyang. Di pintu masuk ruang sembahyang tersebut terdapat foto Raja Thailand yang sangat besar. Bangunan di Wat Traimit juga sangat indah dengan arsitektur yang sangat detail dan memiliki ujung yang runcing khas Thailand. Disamping kiri terdapat lonceng dan ditembok Wat Traimit terdapat ukiran gajah dan Budha.
Day 3 Shop Till Drop: Madame Tussauds dan Chatuchak Weekend MarketTeman kami yang berangkat dari Surabaya akhirnya bergabung dengan kami tadi malam. Kami berangkat menuju Museum Madam Tusaud bersembilan. Kami mencoba menggunakan bus kota dan sebelum berangkat kami menanyakan kepada reception di Hotel bus nomer berapa yang harus kita naiki dan turun di mana kita nanti.
Kita turun di Siam Center dan berjalan kaki menuju Siam Tower
yang jaraknya tidak jauh. Kebetulan kami sudah membeli tiket Madame Tusauds via
Online di Indonesia sebelum kita berangkat. Selain harganya lebih murah THB 640
dari harga counter THB 800 kami tidak perlu mengantri.
Kami sangat bangga menjadi orang Indonesia karena patung
mantang Presiden Soekarno ditempatkan paling depan berdekatan dengan Mahatma
Gandhi. Selain patung para tokoh negarawan seperti Vladimir Putin, Lady Diana
dan Barack Obama terdapat pula tokoh olahraga seperti Wayne Rooney, Vanesa
William, Christiano Ronaldo dan masih banyak lagi. Tokoh yang paling banyak
dibuat patungnya adalah para celebrities seperti George Clooney, Jacky Chan,
Madonna, Beyonce dan masih banyak lagi. Kami sekeluarga berkesempatan berfoto
bersama “Barack Obama” yang mana kami harus mengantri karena spot ini sangat
populer. Semua patung dibuat sedetail mungkin dan semirip mungkin dengan
aslinya seolah-olah mereka adalah tokoh yang sebenarnya.
Sekitar pukul 12:00 kami melanjutkan perjalanan dengan
menaiki monorel menuju Chatucak Market yang hanya buka di weekend saja. Sesampainya di Chatuchak kita langsung menuju
Halal Restaurant yang menjual Kebab dan teh tarik. Setelah makan siang kami
langsung berburu oleh-oleh..!!
Di Chatuchak Market dijual berbagai macam barang
mulai dari Baju, Kaos, peralatan rumah tangga dan banyak lagi. Kami menemukan
sebuah Mushala di dekat Tugu Jam dimana banyak juga terdapat restaurant Halal.
Sekitar pukul 19:00 kami sampai kembali ke hotel dan pada
malam harinya kita berjalan kaki ke Khaosan Road. Kami makan malam di Indian
restaurant yang menyajikan makanan Halal India. Yang ada di benak kami Khaosan
Road adalah jalan utama yang ramai seperti Bukit Bintang di KL, Jalan Legian di
Kuta atau Jalan Malioboro di Jogja. Kami mendapati Khaosan Road hanyalah jalan
yang sempit yang sisi kanan kirinya terdapat Bar, cafe dan restaurant, jauh
dari bayangan kami. Saya tidak merekomendasikan Khaosan Road sebagai top
listing tujuan anda selama di Bangkok.
Selepas makan malam kami mencari persewaan mobil yang akan
kita pakai ke Pataya keesokan harinya. Kami akhirnya mendapatkan mobil termasuk
driver dan kami sepakat untuk bertemu di depan hotel pukul 09:00 pagi.
Day 4, Pataya : Khao Chee Chan (Budha Image), Silver
Lake, View Point, Tifany Show
Perjalanan dimulai pukul 09:00 setelah mobil yang kami sewa
Toyota Commuter Hiace Diesel dan drivernya tiba di hotel. Kami membeli paket KFC di Khaosan Road karena
kami kawatir akan susah mendapatkan makanan halal di tempat wisata. Petugas
call centre KFC menyebutkan bahwa KFC di Bangkok hanya menjual menu ayam tetapi
tidak memiliki sertifikat Halal. Berbeda dengan McDonald yang menjual Pork
Burger.
Perjalanan
menuju Pataya sangat nyaman dan lancar karena melalui jalan tol dan tujuan
pertama kami adalah Budha Image Hill (Khao Chee Chan).
Di tempat ini terdapat
gambar Budha yang berwarna emas yang di lukis menggunakan laser di dinding
tebing. Ditempat ini terdapat area parkir mobil yang luas, rest area dan taman
yang sangat luas. Pengunjung bisa berfoto di taman tersebut dengan latar
belakang tebing yang bergambar Budha. Menurut penjelasan, pembuatan image Budha
tersebut menggunakan laser yang sebelumnya membelah bukit tersebut. Budha image
tersebut memiliki tinggi 130 meter dan lebar 70 meter.
Tepat disebelah Khao Chee Chan terdapat taman dan danau yang
bernama Silver Lake yang merupakan salah satu perkebunan Anggur di Thailand.
Tempat ini dibangun pada tahun 2002 oleh Mr. Surachai Tangjaitrong dan Ms.
Supansa Nuangpirom.
Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan danau dan
kebun bunga yang indah. Kita merasa
bukan di Thailand karena seluruh bangunan di Silver Lake bernuansa Eropa.
Sekitar pukul 15:00 kami menuju ke tujuan berikutnya yaitu
View Point. Di sini kesalah pahaman antara kami dan driver terjadi. Dia mengira
kita ingin ke Bali Hai Pier padahal yang kami maksud adalah View Point. Namun
akhirnya setelah kita bertanya kepada orang-orang kita sampai juga di tempat
tersebut. Semua rasa kesal hilang setelah kita sampai di View Point karena
pemandangan yang indah. Kita bisa melihat pemandangan pantai dan laut Pataya
dari atas dimana perahu dan kapal terparkir di dermaga.
View Point meupakan
tempat yang berada di atas tebing untuk melihat pemandangan laut, berlantai
keramik dan dikelilingi tanaman bunga yang indah. Disamping kiri terdapat juga
sebuah Pagoda. Kita juga bisa melihat
pemandangan dari kejauhan menggunakan teropong yang terletak di pinggir taman.
Tujuan terakhir kami di Pataya adalah Tiffany show yaitu
pertunjukan cabaret para waria.
Driver kami menghubungi temannya untuk membeli
tiket untuk kami. Karena kami belum mengetahui bentuk pertunjukan tersebut maka
hanya kami yang dewasa yang menonton sedangkan anak-anak menunggu di mobil.
Pertunjukan berlangsung kira-kira satu jam dan menyajikan beberapa segmen
antara lain tarian dari beberapa negara ASEAN, Asia, Rusia dan cerita James Bond. Diakhir pertunjukan
pengarah acara memberitahukan bahwa kita bisa berfoto dengan para bintang
dengan membayar THB 100. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan
berfoto bersama pemain Cabaret. Pada saat kami berfoto para pemainnya terlihat
persis seperti wanita hanya jakunnya saja yang menandakan bahwa dia adalah
waria. Bersamaan dengan berakhirnya pertunjukan maka kami kembali pula menuju
Bangkok dan sampai di hotel sekitar pukul 24:00.
Day 5, MBK, China
Town dan Wat Arun
Pagi hari walau badan masih terasa capek kami tetap bangun
karena kami tidak mau melewatkan kesempatan untuk jalan-jalan. Kami berjalan menuju halte bus kota untuk
mencari bus kota ke arah MBK. Halte tersebut dekat dengan Khaosan Road yang
jaraknya sekitar 200 meter dari hotel dan sepanjang perjalanan banyak sekali penjual buah-buahan. Kami
membeli buah-buahan tersebut dan semua buah yang kami beli seperti mangga,
durian dan jambu biji semuanya manis.
Sesampainya di MBK kami berbelanja seperlunya saja karena
sebgaian besar oleh-oleh sudah kami beli di Chatuchak Market. Yang menarik
adalah harga T-Shirt di MBK lebih murah THB 1 dibanding dengan di Chatuchak
yang berharga THB 100. Karena sudah siang kami makan siang di MBK
juga yang ternyata di Food Court area terdapat HALAL Restaurant bernama YANA
Restaurant. Menyajikan masakan Thailand yang rasanya lezat.
Kami berharap China Town yang akan kami datangi setelah dari
MBK mirip di Singapore sehingga kami bergegas ke China Town setelah makan
siang. Yang kami bayangkan ternyata bertolak belakang dengan kenyataannya.
China Town di Bangkok lebih seperti pasar besar yang menjual barang grosir.
Melihat hal itu maka kami tidak lama berada di sana dan melanjutkan ke Pier
dekat dengan Grand Palace untuk menuju Wat Arun.
Kami menaiki Fery untuk menyeberang ke Wat Arun dengan
membayar THB 10 one way.
karena terlalu sore kami sampai di Wat Arun kami mendapati Wat Arun
sudah tutup.
Akhirnya kami menghabiskan waktu di halaman Wat Arun sambil
berfoto-foto karena banyak sekali spot yang bagus. Halaman luar Wat Arun
dikelilingi oleh patung-patung penjaga dengan memegang pedang dan bertampang
seram tetapi sangat indah karena petung tersebut berwarna warni.
Day 6, Departure
Akhirnya kami harus kembali lagi ke Bali. Penerbangan kami
adalah direct flight BKK-DPS pukul 06:00 sehingga kami check out pukul 03:00
pagi dan mengambil taxi ke airport.
Thailand dengan ciri khasnya telah membuat kami merasa
senang berlibur di sana....terima kasih Bangkok...Kapkunka Bangkok
Nice share Mas Yoga, jadi kepengen ke Bangkok juga deh hehehehe
BalasHapusSekedar saran, wisata kuliner nya ditampilin juga donk, foto n nama makanan khas setempat di info juga, trs u t4 belanja nya jg di info bbrp t4 alternatif u belanja oleh2
So, sukses u blog nya n ditunggu postingan u trip selanjut nya
Nice share Mas Yoga, jadi kepengen ke Bangkok juga deh hehehehe
BalasHapusSekedar saran, wisata kuliner nya ditampilin juga donk, foto n nama makanan khas setempat di info juga, trs u t4 belanja nya jg di info bbrp t4 alternatif u belanja oleh2
So, sukses u blog nya n ditunggu postingan u trip selanjut nya
Hayuuk Ke Bangkok aku anterin
BalasHapus