Minggu, 01 Februari 2015

Kapkunka Bangkok



Perjalanan ini kami lakukan pada Bulan Oktober tahun 2013 sedangkan tiketnya sudah kami beli jauh hari yaitu bulan Januari 2013. Kami kebetulan memang lagi hunting tiket murah ke Bangkok dan akhirnya kami mendapatkannya. Air Asia Denpasar Bangkok Denpasar hanya sekitar Rp. 1.200.000 per orang. Kami berangkat bertujuh dari Bali sedangkan 2 teman kami berangkat dari Surabaya dengan maskapai Air Asia juga.    

Day 1. Arrival
Kami berangkat hari Jumat Tanggal 19 Oktober 2013 pukul 12:00 dari Bandara Ngurah Rai Bali. Penerbangan dari Denpasar ke Bangkok memakan waktu 4 jam. 

Sesampainya di Don Muang Bangkok kami mencari Bus Kota yang menuju ke hotel. Kami tidak menyangka kalau banyak penduduk Bangkok tidak bisa berbahasa Inggris. Kami hanya menayakan: I want to go to Prasument Road and where do I have to stop? Karena tidak ada yang bisa berbahasa Inggris maka salah satu penumpang yang kami tanya menanyakan (dalam bahasa Thailand) ke penumpang yang lain dan seterusnya. Mereka sangat ramah dan ingin membantu tetapi karena kendala bahasa akhirnya mereka tidak bisa menyampaikan maksudnya. Pertanyaan kami membuat gaduh suasana di dalam bis dan akhirnya kami putuskan berhenti saja di salah satu halte.
Kami lanjutkan perjalanan dengan taxi dan kejadian yang sama terulang lagi setelah dengan susah payah kami berkomunikasi akhirnya sopir taxi tersebut mengerti. Padahal kami sudah menunjukkan tulisan alamat di confirmation letter dari hotel namun tetap saja kami menemui kesulitan. Untungnya saya sempat membuka Google Street sehingga saya ingat betul ketika sopir taxi tanya hotelnya sebelah mana? Saya ingat di google street di depan hotel ada Kursus Kumon. Saya langsung bilang That’s the hotel stop right here!!
Kami memesan hotel tersebut karena kami melihat di fotonya ada Masjid didekat hotel dan kebetulan pemiliknya adalah seorang Malaysia serta karyawannya rata-rata muslim asli Thailand. Kami dibantu oleh salah satu staff hotel bernama Ali yang sangat ramah dan membantu semua keperluan kami mulai dari sebelum datang sampai kami check out. Karena dekat dengan masjid maka setiap hari kami mendengarkan Adzan dari kamar kami. Meskipun jalan menuju hotel adalah gang kecil tetapi hotelnya sendiri tergolong nyaman, free Wifi, lokasi dekat dengan mini market dan halte bus. Saya bisa merekomendasikan hotel ini untuk para backpacker yang memerlukan akomodasi yang tidak terlalu mahal. Nama Hotel tersebut adalah Amarin Inn. 96 Trok Surau Chakrapong, Prasumen Road, Banglumpoo, Bangkok 10200, Tel: +66 (0)2 282 2796, Fax: +66 (0)2 282 6001 Email: amarin_inn@yahoo.com  Web: http://www.amarininn.com
Setelah proses check in kami mecari makan dan kebetulan di depan hotel ada semacam warung yang menjual makanan HALAL yang  penjualnya adalah Muslimah Thailand. Dia menyajikan berbagai macam makanan asli Thailand yang lezat dan ramah di kantong.


Day 2 City Tour: Chao Praya River Cruise, Grand Palace, Wat Pho, Wat Traimit
Kami makan pagi dengan bubur ayam khas Thailand di depan hotel yang kebetulan penjualnya adalah seorang Muslimah.  Setelah makan pagi kami melanjutkan perjalanan ke Chao Praya untuk mencoba cruise. 

Dengan membayar THB 600 kami menyewa 1 buah boat untuk kami ber tujuh. Selama cruise kami sempat membeli buah-buahan di pasar terapung dan memberi makan ikan lele yang ukurnnya super besar.  Kita hanya berkeliling sungai Chao Praya sekitar 45 menit dan berakhir di dermaga dekat Grand Palace. Keluar dari dermaga adalah pasar buah dan kami sempatkan membeli durian, mangga dan kelapa muda yang rasanya manis. Kami lanjutkan perjalanan kami ke Wat Intharawihan. Disini kita melihat patung Budha yag sangat tinggi  dan berakhir di Grand Palace.   






Sebenarnya dermaga tersebut dekat dengan Gand Palace tetapi karena ada upacara sehingga Grand Palace bukanya siang hari. Sekitar jam 13:00 kami memasuki Grand Palace dengan membeli tiket terlebih dahulu. Ada beberapa bangunan di dalam Grand Palace yang bentuk atapnya meruncing khas Thailand.
Bangunan ini di bangun tahun 1782, Grand Palace adalah rumah para Raja yang merupakan bangunan yang sagat besar di lahan yang luas. Arsitekturnya sangat anggun dan indah dengan detail yang sangat rumit. Sebagian besar banguna tersebut berwarna emas. Di dalam komplek Grand Palace juga terdapat patung penjaga dengan wajah seram dan warna tubuh berwarna warni sehingga patung tersebut kelihatan lebih indah dibandingkan seram.
Kami melanjutkan perjalanan kami ke Reclining Budha (Wat Pho) yang jaraknya tidak jauh dari Grand Palace. Setelah membayar THB 100 kami memasuki sebuah bangunan yang besar yang di dalamnya terdapat patung Budha berbaring yang sangat besar, panjang dan tinggi. Kami berfoto mulai dari kepala Budha sampai di depan telapak kaki Budha. Telapak kaki tersebut dihiasi potongan kerang yang dibentuk menjadi ornament yang indah. Puas berfoto di depan patung Budha kita melanjutkan berfoto di halaman luar Wat Pho dimana banyak di temui Pagoda-Pagoda yang indah.


 Selepas dari Wat Pho kami naik taxi menuju Wat Traimit (Golden Budha). Kami sampai di Wat Traimit sekitar pukul 16:30 dan situasi di tempat tersebut sepi. Di Wat Traimit terdapat patung Budha yang terbuat dari 85% emas murni dan di sekitar patung terdapat beberapa jemaah sedang bersembahyang. Di pintu masuk ruang sembahyang tersebut terdapat foto Raja Thailand yang sangat besar. Bangunan di Wat Traimit juga sangat indah dengan arsitektur yang sangat detail dan memiliki ujung yang runcing khas Thailand. Disamping kiri terdapat lonceng dan ditembok Wat Traimit terdapat ukiran gajah dan Budha.

Day 3 Shop Till Drop: Madame Tussauds dan Chatuchak Weekend MarketTeman kami yang berangkat dari Surabaya akhirnya bergabung dengan kami tadi malam. Kami berangkat menuju Museum Madam Tusaud bersembilan. Kami mencoba menggunakan bus kota dan sebelum berangkat kami menanyakan kepada reception di Hotel bus nomer berapa yang harus kita naiki dan turun di mana kita nanti.

Kita turun di Siam Center dan berjalan kaki menuju Siam Tower yang jaraknya tidak jauh. Kebetulan kami sudah membeli tiket Madame Tusauds via Online di Indonesia sebelum kita berangkat. Selain harganya lebih murah THB 640 dari harga counter THB 800 kami tidak perlu mengantri.
Kami sangat bangga menjadi orang Indonesia karena patung mantang Presiden Soekarno ditempatkan paling depan berdekatan dengan Mahatma Gandhi. Selain patung para tokoh negarawan seperti Vladimir Putin, Lady Diana dan Barack Obama terdapat pula tokoh olahraga seperti Wayne Rooney, Vanesa William, Christiano Ronaldo dan masih banyak lagi. Tokoh yang paling banyak dibuat patungnya adalah para celebrities seperti George Clooney, Jacky Chan, Madonna, Beyonce dan masih banyak lagi. Kami sekeluarga berkesempatan berfoto bersama “Barack Obama” yang mana kami harus mengantri karena spot ini sangat populer. Semua patung dibuat sedetail mungkin dan semirip mungkin dengan aslinya seolah-olah mereka adalah tokoh yang sebenarnya.

Sekitar pukul 12:00 kami melanjutkan perjalanan dengan menaiki monorel menuju Chatucak Market yang hanya buka di weekend saja.  Sesampainya di Chatuchak kita langsung menuju Halal Restaurant yang menjual Kebab dan teh tarik. Setelah makan siang kami langsung berburu oleh-oleh..!! 


Di Chatuchak Market dijual berbagai macam barang mulai dari Baju, Kaos, peralatan rumah tangga dan banyak lagi. Kami menemukan sebuah Mushala di dekat Tugu Jam dimana banyak juga terdapat restaurant Halal.
Sekitar pukul 19:00 kami sampai kembali ke hotel dan pada malam harinya kita berjalan kaki ke Khaosan Road. Kami makan malam di Indian restaurant yang menyajikan makanan Halal India. Yang ada di benak kami Khaosan Road adalah jalan utama yang ramai seperti Bukit Bintang di KL, Jalan Legian di Kuta atau Jalan Malioboro di Jogja. Kami mendapati Khaosan Road hanyalah jalan yang sempit yang sisi kanan kirinya terdapat Bar, cafe dan restaurant, jauh dari bayangan kami. Saya tidak merekomendasikan Khaosan Road sebagai top listing tujuan anda selama di Bangkok.
Selepas makan malam kami mencari persewaan mobil yang akan kita pakai ke Pataya keesokan harinya. Kami akhirnya mendapatkan mobil termasuk driver dan kami sepakat untuk bertemu di depan hotel pukul 09:00 pagi.   

Day 4, Pataya     : Khao Chee Chan (Budha Image), Silver Lake, View Point, Tifany Show
Perjalanan dimulai pukul 09:00 setelah mobil yang kami sewa Toyota Commuter Hiace Diesel dan drivernya tiba di hotel.  Kami membeli paket KFC di Khaosan Road karena kami kawatir akan susah mendapatkan makanan halal di tempat wisata. Petugas call centre KFC menyebutkan bahwa KFC di Bangkok hanya menjual menu ayam tetapi tidak memiliki sertifikat Halal. Berbeda dengan McDonald yang menjual Pork Burger.

Perjalanan menuju Pataya sangat nyaman dan lancar karena melalui jalan tol dan tujuan pertama kami adalah Budha Image Hill (Khao Chee Chan).
Di tempat ini terdapat gambar Budha yang berwarna emas yang di lukis menggunakan laser di dinding tebing. Ditempat ini terdapat area parkir mobil yang luas, rest area dan taman yang sangat luas. Pengunjung bisa berfoto di taman tersebut dengan latar belakang tebing yang bergambar Budha. Menurut penjelasan, pembuatan image Budha tersebut menggunakan laser yang sebelumnya membelah bukit tersebut. Budha image tersebut memiliki tinggi 130 meter dan lebar 70 meter.
Tepat disebelah Khao Chee Chan terdapat taman dan danau yang bernama Silver Lake yang merupakan salah satu perkebunan Anggur di Thailand. Tempat ini dibangun pada tahun 2002 oleh Mr. Surachai Tangjaitrong dan Ms. Supansa Nuangpirom. 
Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan danau dan kebun bunga yang indah. Kita  merasa bukan di Thailand karena seluruh bangunan di Silver Lake bernuansa Eropa.  
Sekitar pukul 15:00 kami menuju ke tujuan berikutnya yaitu View Point. Di sini kesalah pahaman antara kami dan driver terjadi. Dia mengira kita ingin ke Bali Hai Pier padahal yang kami maksud adalah View Point. Namun akhirnya setelah kita bertanya kepada orang-orang kita sampai juga di tempat tersebut. Semua rasa kesal hilang setelah kita sampai di View Point karena pemandangan yang indah. Kita bisa melihat pemandangan pantai dan laut Pataya dari atas dimana perahu dan kapal terparkir di dermaga. 

View Point meupakan tempat yang berada di atas tebing untuk melihat pemandangan laut, berlantai keramik dan dikelilingi tanaman bunga yang indah. Disamping kiri terdapat juga sebuah Pagoda.  Kita juga bisa melihat pemandangan dari kejauhan menggunakan teropong yang terletak di pinggir taman.
Tujuan terakhir kami di Pataya adalah Tiffany show yaitu pertunjukan cabaret para waria.

Driver kami menghubungi temannya untuk membeli tiket untuk kami. Karena kami belum mengetahui bentuk pertunjukan tersebut maka hanya kami yang dewasa yang menonton sedangkan anak-anak menunggu di mobil. Pertunjukan berlangsung kira-kira satu jam dan menyajikan beberapa segmen antara lain tarian dari beberapa negara ASEAN, Asia, Rusia  dan cerita James Bond. Diakhir pertunjukan pengarah acara memberitahukan bahwa kita bisa berfoto dengan para bintang dengan membayar THB 100. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan berfoto bersama pemain Cabaret. Pada saat kami berfoto para pemainnya terlihat persis seperti wanita hanya jakunnya saja yang menandakan bahwa dia adalah waria. Bersamaan dengan berakhirnya pertunjukan maka kami kembali pula menuju Bangkok dan sampai di hotel sekitar pukul 24:00.

Day 5, MBK, China Town dan Wat Arun
Pagi hari walau badan masih terasa capek kami tetap bangun karena kami tidak mau melewatkan kesempatan untuk jalan-jalan.  Kami berjalan menuju halte bus kota untuk mencari bus kota ke arah MBK. Halte tersebut dekat dengan Khaosan Road yang jaraknya sekitar 200 meter dari hotel dan sepanjang perjalanan  banyak sekali penjual buah-buahan. Kami membeli buah-buahan tersebut dan semua buah yang kami beli seperti mangga, durian dan jambu biji semuanya manis.
Sesampainya di MBK kami berbelanja seperlunya saja karena sebgaian besar oleh-oleh sudah kami beli di Chatuchak Market. Yang menarik adalah harga T-Shirt di MBK lebih murah THB 1 dibanding dengan di Chatuchak yang  berharga THB 100.  Karena sudah siang kami makan siang di MBK juga yang ternyata di Food Court area terdapat HALAL Restaurant bernama YANA Restaurant. Menyajikan masakan Thailand yang rasanya lezat.   

Kami berharap China Town yang akan kami datangi setelah dari MBK mirip di Singapore sehingga kami bergegas ke China Town setelah makan siang. Yang kami bayangkan ternyata bertolak belakang dengan kenyataannya. China Town di Bangkok lebih seperti pasar besar yang menjual barang grosir. Melihat hal itu maka kami tidak lama berada di sana dan melanjutkan ke Pier dekat dengan Grand Palace untuk menuju Wat Arun.
Kami menaiki Fery untuk menyeberang ke Wat Arun dengan membayar THB 10 one way.   karena terlalu sore kami sampai di Wat Arun kami mendapati Wat Arun sudah tutup.
Akhirnya kami menghabiskan waktu di halaman Wat Arun sambil berfoto-foto karena banyak sekali spot yang bagus. Halaman luar Wat Arun dikelilingi oleh patung-patung penjaga dengan memegang pedang dan bertampang seram tetapi sangat indah karena petung tersebut berwarna warni.



Day 6, Departure
Akhirnya kami harus kembali lagi ke Bali. Penerbangan kami adalah direct flight BKK-DPS pukul 06:00 sehingga kami check out pukul 03:00 pagi dan mengambil taxi ke airport.
Thailand dengan ciri khasnya telah membuat kami merasa senang berlibur di sana....terima kasih Bangkok...Kapkunka Bangkok

3 komentar:

  1. Nice share Mas Yoga, jadi kepengen ke Bangkok juga deh hehehehe
    Sekedar saran, wisata kuliner nya ditampilin juga donk, foto n nama makanan khas setempat di info juga, trs u t4 belanja nya jg di info bbrp t4 alternatif u belanja oleh2
    So, sukses u blog nya n ditunggu postingan u trip selanjut nya

    BalasHapus
  2. Nice share Mas Yoga, jadi kepengen ke Bangkok juga deh hehehehe
    Sekedar saran, wisata kuliner nya ditampilin juga donk, foto n nama makanan khas setempat di info juga, trs u t4 belanja nya jg di info bbrp t4 alternatif u belanja oleh2
    So, sukses u blog nya n ditunggu postingan u trip selanjut nya

    BalasHapus